Latest News

Panduan Lengkap Cara Budidaya Jagung Yang Baik Dan Berkualitas

            
A.    Lokasi Penanaman
Tanaman jagung adalah tumbuhan yang  mempunyai tingkat fotosintesis tinggi, jadi sangat memerlukan cahaya matahari. Maka lokasi yang baik untuk budidaya tumbuhan jagung adalah areal yang terbuka berupa sawah atu ladang yang tidak terlindung dari cahaya matahari.

Lokasi untuk budidaya tumbuhan jagung sebaiknya tidak tergenang air, namun mempunyai kadar air yang cukup. Selain itu, dalam pemilihan lokasi untuk tanaman jagung, sebaiknya harus sesuai dengan syarat tumbuh tanaman jagung, atau yang dibutuhkan oleh tumbuhan jagung. Ketentuan tumbuh dijelaskan sebagai berikut.

1.    Susunan atau sifat tanah
Sebenarnya semua jenis tanah sanggup ditumbuhi jagung, namun sifat tanah yang paling dikehendaki oleh tanaman jagung adalah yang drainasenya lancar, subur dengan humus dan pupuk yang mencukupi persediaan untuk tumbuh.

2.    Iklim
Iklim atau cuaca rata-rata suatu tempat turut berperan serta dalam menentukan pertumbuhan dan produksi suatu tanaman. Iklim yang tidak mendukung, contohnya banyak hujan angin ribut dan angin rebut bahkan banjir, akan kuat pada pertumbuhan, termasuk pada tanaman jagung.
Walaupun tumbuhan jagung sangat cocok pada tempat yang beriklim sejuk dan dingin, namun jikalau terlalu banyak hujan juga akan mengurangi kualitas  jagung.

Tanaman jagung dapat berproduksi dengan baik dan berkualitas pada tempat yang beriklim sejuk yaitu 50 derajat LU hingga 40 derajat LS dengan ketinggian hingga 3000 meter dari permukaan laut. Namun, untuk jenis-jenis jagung tertentu, sanggup juga pada tempat yang tidak sama dari keadaan tersebut dan sanggup berproduksi dengan baik.

3.    Derajat keasaman tanah (pH)
Derajat keasaman tanah dipengaruhi oleh banyaknya kandungan unsure kimia dalam tanah serta kadar air dalam tanah tersebut. Daerah yang cenderung lembap dan banyak humus akan menimbulkan tanahnya cenderung bersifat asam.

Sebaliknya tanah yang kering berkapur dengan kadar air yang sedikit akan lebih bersifat basa. Untuktanaman jagung sebenarnya  toleransi atau kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan cukup baik, yaitu dengan kemampuan hidup maksimal pada derajat keasaman antara 5,5 hingga 7.
Derajat keasaman ada skala 14 skala, untuk skala 1 hingga 7 bersifat asam, sedangkan antara 8 hingga 14 bersifat basa.

4.    Kadar air
Jumlah air yang ada dalam tanah akan menentukan kadar air tanah. Tanaman jagung memerlukan air terutama untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan. Makara penanaman jagung pun banyak diawali pada saat demam isu hujan mulai tiba. Selain menghemat tenaga untuk menyiram juga menambah sejuk/menambah kelembaban udara. Sehingga tumbuhan tidak kekurangan air, lantaran sanggup mengganggu proses fotosintesis atau penyusunan masakan yang dilakukan untuk beraktifitas dan berproduksi daritanaman jagung tersebut.

5.    Intensitas cahaya matahari
Intensitas cahaya ialah jumlah pancaran cahaya matahari yang intesif dan sanggup dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Untuk tanaman jagung, intensitas cahaya yang banyak dan cukup sangat dibutuhkan selain untuk berfotosintesis, juga untuk berproduksi, lantaran tanpa intensitas cahaya yang cukup, bunga tidak sanggup berhasil menjadi buah.

6.    Suhu lingkungan
Suhu ialah tingkat derajat panas suatu benda yang ada dalam lingkungan. Lingkungan tempat hidup jagung sangat perlu untuk diperhatikan, lantaran suhu yang tinggi dan kering akan mengganggu kelangsungan proses penyusunan masakan atau fotosintesis pada tanaman jagung.

Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah antara 21 hingga 30 derajat celcius. Sedangkan untuk proses perkecambahan jagung, yang paling tepat adalh antara suhu 21 hingga 27 derajat celcius. Jadi, sedikit lebih membutuhkan suhu yang lebih sejuk untuk pertumbuhan kecambahnya.

Pada umumnya tumbuhan njagung ditanam pada lahan yang kering dengan cara multikultur, artinya ditanam bersama dengan beberapa jenis tumbuhan yang lain. Namun, penanaman jagung pada lahan kering ini tidaklah mutlak, alasannya ialah ternyata tanaman jagung juga sanggup tumbuh pada lahan lembap yang terdapat pengairan serta sawah tadah hujan, secara monokultur yaitu menanami lahan hanya dengan satu jenis tanaman.
Cara penanaman jagung ada 2 cara, yaitu:

1.    Multikultur
Multikultur ialah penanaman lahan dengan banyak jenis tanaman yang tidak sama-beda secara bersama-sama. Misalnya dalam satu waktu pada suatu lahan ditanami jagung, ketela pohon, dan kacang tanah.
Cara ini sering juga disebut dengan istilah tumpang sari, yang mempunyai tujuan biar kesuburan tanah tetap terjaga, yaitu dengan menjaga keseimbangan persediaan unsure-unsur yang ada dalam tanah.

2.    Monokultur
Monokultur adalh menanami lahan hanya dengan satu jenis tumbuhan secara berselang seling, atau bergantian. Misalnya kini jagung, tahap yang kedua padi atau sebaliknya.

Penanamn dengan car ini sering disebut dengan istilah rotasi tanaman. Rotasi tumbuhan intinya mempunyai tujuan yang hampir sama dengan tumpang sari, hanya saja waktu penanaman yang tidak sama maka pengambilan unsure yang ada dalam tanah juga bergantian. Tapi dengan cara bergantian pula unsur itu akan berkurang, sehingga diharapkan dengan penanaman yang bergantian, keseimbangan jumlah unsur-unsur dalam tanah juga tetap terjaga.

Sel;ain itu juga diselingi dengan tumbuhan kacang biar sanggup diperkaya unsur Nitrogen, lantaran tumbuhan kacang tanah dalam akarnya terdapat bintil yang ada kuman Rhizobium sanggup mengikat Nitrogen dari udara bebas. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa dengan penanaman kacang tanah, tanah akan subur kembali.
Kedua cara tersebut ialah cuilan dari cara penanaman yang digunakan untuk mengatasi lahan yang sudah kritis.

Sebenarnya masih ada car yang lain untuk mengatasi lahan yang kritis, yaitu dengan sengkedan dan terasering. Sengkedan dilakukan pada lahan yang sanggup berdampak pada abrasi tanah. Sedangkan terasering dilakukan pada lahan yang miring dibentuk sawah yang bertingkat-tingkat dengan tujuan untuk menghambat erosi.

Tanah yang terkena abrasi terus menerus akan mengalami:
a.    Kekurangan unsur-unsur hara didalamnya
b.    Praktis longsor
c.    Pengurangan tingkat kesuburan
d.    Tidak sanggup ditanami
e.    Mengurangi hasil produksi
Di bawah ini ada usaha-usaha untuk mengembalikan kesuburan tanah apabila terjadi abrasi pada lahan tanamn jagung, baik oleh air maupun oleh angin:

1.    Penjemuran
Penjemuran ialah cara yang sudah sering dilakukan oleh para petani semenjak dahulu, terutama pada lahan persawahan, caranya dengan mencangkul  tanah dan membaliknya, kemudian dibiarkan terkena panas matahari selama beberapa hari. Tujuan pengeringan ialah untuk:

a.    Membunuh kuman pengganggu yang ada dalam tanah
b.    Tanah mendapatkan aerasi/pengudaraan
c.    Derajat keasaman tanah atau kebasaan sanggup berkurang
d.    Tanah sanggup kembali subur

2.    Penghijauan
Tanah yang kurang subur lantaran terkena erosi, biasanya akan sulit ditanami. Untuk mengatasinya, sanggup dengan penanaman kembali atau penghijauan, yaitu dengan menanam pohon pohon pelindung.
Tujuan penghijauan ialah untuk:

a.    Menambah kesuburan tanah, dengan cara pembuatan humus oleh tumbuhan pelindung melewati daunnya yang berguguran.
b.    Akar tumbuhan pelindung sanggup menahan laju air.
c.    Mikroorganisme yang ada dalam humus akan sanggup menguraikan zat organic dalam humus, sehingga menambah unsure hara dan kesuburan dalam tanah.

3. Rotasi tanaman 
adalah menanami sebidang tanah dengan tumbuhan yang tidak sama secara bergantian. Misalnya ditanami jagung, kemudian ditanami padi dan seterusnya. Tujuan rotasi tumbuhan adalah:

a.    supaya unsure hara yang ada dalam tanah tidak habis sekaligus
b.    Macam tumbuhan yang tidak sama akan membutuhkan unsure yang tidak sama pula, jadi pengambilan unsure terjadi secara bergantian.

4.    Pemupukan
Pemupikan ialah perjuangan menambah atau mengganti hilangnya beberapa jenis unsure yang hilang bersama proses bercocok tanam.

Proses yang sanggup menimbulkan hilangnya beberapa unsure adalah:
a.    Pemanenan dengan cara pencabutan hingga ke akar
b.    Hanyut bersama dengan air saat penyiraman.

Macam-macam pupuk yang sanggup digunakan antara lain:

a.    Pupuk kandang
Pupuk sangkar ialah pupuk  yang berasal dari kotoran ternak.

b.    Pupuk kompos
Pupuk kompos ialah pupuk yang berasal dari pembusukan sampah organic. Misalnya dari sisa pembusukan daun atau cuilan tumbuhan lain yang sudah mati.

c.    Pupuk hijau
Pupik hijau ialah pupuk yang berasal dari flora yang sengaja dicabut, kemudian di tanam di sekitar lahan  pertanian. Tanaman yang sering di tanam ialah jenis kacang-kacangan.

d.    Pupuk anorganik atau pupuk buatan
Pupik anorganik ialah macam-macam pupuk yang dibentuk oleh pabrik.
Misalnya:

1)    Amonium sulfat (NH4)2 SO4 atau sering disebut ZA
2)    Nitrogen Posfor Kalium (NPK)
3)    Urea
4)    ASN atau ammonium sulfat nitrat

1.    Ketentuan tumbuh
Lokasi yang baik untuk bertanam jagung sebaiknya memenuhi syarat tumbuh. Misalnya kesuburan tanah, suhu lingkungan, pancaran sinar matahari, serta tinggi tempat.

2.    Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi
Ketersediaan sarana transportasi sanggup mempermudah pengangkutan hasil panen, menekan biaya transportasi serta mencegah prnurunan mutu jagung sebelum pemasaran.

3.    Tujuan pemasaran
Lokasi bertanam jagung sebaiknya tidak jauh dari tempat pemasaran. Tujuannya ialah mencegah penurunan mutu jagung dan menghemat transportasi, termasuk biaya pengangkutan oleh tenaga kerja.

4.    Ketersediaan tenaga kerja
Tenaga kerja sangat diperlukan, dimulai dari proses penanaman, pemeliharaan dan saat pemanenan serta pengolahan hasil panen, sehingga mendapatkan hasil produksi yang baik dan berkualitas  serta tidak terjadi penurunan mutu jagung.

B.    Benih Tanaman Jagung
Penyediaan benih ialah hal atau factor yang awal dan penting pada kegiatan bertanam jagung. Sebagai langkah awal dalam bertanam jagung, pemilihan hibrida biasanya dilaksanakan biar kita sanggup mendapatkan hasil produksi yang tinggi pula.

Ciri-ciri yang harus diperhatikan dalam menentukan bibit jagung yang baik ialah sebagai berikut:

1.    Tongkol diambil dari tumbuhan jagung induk yang sehat, kuat dan telah tua.
2.    Tongkol jagung yang renta berukuran besar, panjang dan langsing.
3.    Klobot rapat dari ujung hingga pangkal daun jagung.
4.    Biji terletak dalam barisan yang lurus
5.    Tongkol mempunyai ranbut yang banyak 
6.    Tongkol sudah dijemur hingga kering

Biji yang unggul ditentukan oleh:

1.    Faktor genetic
Faktor genetic ialah factor yang berafiliasi dengan genotip yang baik, dan biasanya diturunkan dari induk pada keturunannya, contohnya daya tahan terhadap penyakit, dan daya reproduksi.

2.    Faktor fisik
Faktor fisik ialah benih yang bermutu tinggi mencakup kemampuan berkecambah yang tinggi, kadar air rendah, higienis dan bebas dari kotoran.
Untuk mendapatkan benih, sebaiknya kita beli dari tempat pemuliaan, alasannya ialah bila kita menggunakan benih dari pertanaman sebelumnya, akan mengalaminpengurangan/penurunan  kualitas/mutu.

Benih yang unggul sanggup kita beli pada took saprotan, agen benih atau Balai Benih Induk (BBI). Dan untuk mencegah timbulnya penyakit pada benih yang dikarenakan oleh jamur, maka benih harus kita fungisida, atau insektisida yang mempunyai kegunaan untuk membasmi jamur.
Misalnya untuk mencegah bulai, dengan cara sebagai berikut:

1)    Sediakan air sebanyak 1 liter
2)    Masukkan dalam air tersebut 5 g Ridomil
3)    Masukkan biji jagung kedalam larutan tersebut
4)    Rendam benih selama  15 menit
5)    setelah itu keringkan hingga kering dengan cara dijemur.

C.    Lahan dan Penanaman
Pengolahan lahan tanaman jagung bertujuan untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil produksi jagung.

     Tujuan pengolahan lahan ialah untuk:

1.    Menyediakan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakkan jagung.
2.    Memperbaiki sifat fisik tanah.
3.    Mencegah pertumbuhan gulma dan tumbuhan pengganggu.
Lahan untuk bertanam jagung sanggup diolah dengan menggunakan cangkul, bajak maupun dengan traktor.
Pengolahan lahan untuk bertanam jagung terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

1.    Memecah
Yang dimaksud memecah pada pengolahan tanah untuk bertanam jagung adalh menfubah keadaan tanah yang tadinya keras dan padat menjadi tanah yang gembur dan lunak, biar dapt diproses selanjutnya. Alat untuk memecah keadaan tanah ini ialah traktor.

2.    Membalik
Membalik tanah pada pengolahan tanaman jagung adalah penggantian atau pemindahan posisi dari cuilan tanah sebelas atas menjadi sebelah bawah atau sebaliknya.
Hal ini dilakukan lantaran tiap komposisi tanah yang mempunyai sifat yang tidak sama-beda, baik kandungan unsure maupun tingkat kesuburan tanahnya. Alat yang dipergunakan untuk membalik tanah ialah cangkul.

3.    Meratakan tanah
Proses yang selanjutnya sesudah tanah dipecah dan dibalik ialah dengan diratakan, biar proses perawatan yang lain sanggup berlangsung dengan mudah. Alat yang digunakan untuk meratakan ialah garu, dengan tenaga sapi atau kerbau atau tenaga manusia.
Di bawah ini perlu kita ketahui susunan dari lapisan tanah secara horizontal yang terdiri dari 3 lapisan yang utama yaitu:

a.    Lapisan tanah atas/top soil
Lapisan tanah atas mempunyai ciri-ciri antara lain:

  • Terletak pada cuilan paling atas dari tanah
  • Sebagai tempat tumbuhnya banyak sekali tanaman
  • Berwarna gelap
  • Tempat tumbuh dan berkembangnya akar tumbuhan dengan mencari makan pada cuilan top soil ini
  • Tempat hidup banyak sekali mikroorganisme
  • Tempat terjadinya humifikasi
  • Tanahnya gembur
  • Banyak mengandung unsure hara bagi tanaman
  • Porositas dan drainasenya sangat baik.
  • Ketebalannya dipengaruhi oleh kemiringan, ketinggian dan jumlah flora yang ada di atasnya

b.    Lapisan tanah bawah/subsoil
Ciri-ciri lapisan tanah bawah/subsoil ialah sebagai  berikut:

  • Berwarna lebih muda dan lebih terang
  • Porositas dan drainase rendah
  • Ikatan butiran tanah lebih stabil
  • Banyak mengalami pelapukan
  • Banyak mengandung tanah liat

c.    Lapisan materi atau batuan induk/bed rock 
Lapisan batuan induk mempunyai ciri-ciri antara lain:

  • Lapisan masih berupa watu yang belum mengalami pelapukan.
  • Tempat terdapatnya kantung-kantung air.
  • Tempat terjadinya proses pelapukan secara fisik, kimia dan bilogis dalam waktu yang lama.


keadaan tanah yang diolah sebaiknya dalam keadaan tidak lembap alasannya ialah akan lengket dan sukar digemburkan. Selain itu juga tidak terlalu kering, alasannya ialah akan terasa keras, sehingga perlu tenaga yang besar. Makara sebaiknya dalam keadaan lembab biar gampang pengolahannya.


Cara pengolahan tanah untuk bertanam jagung, yaitu:

  • setelah tanah diolah, maka tanah dibentuk bedengan dengan ukuran yang sesuai dengan luas lahan.
  • Selain itu di antara bedengan dibentuk parit untuk pengaturan pengairan, yang dalamnya 20 cm dan lebarnya 40 cm.

  • Segera dilakukan pembuatan lubang tanam dengan menggunakan tugal/batang kayu
  • Pembuatan jarak antara lubang tanam bergantung pada kesuburan tanah dan daya tumbuh benih.


4.    Penanaman tumbuhan jagung
Penanaman jagung dilaksanakan pada awal atau simpulan demam isu hujan, sehingga pada masa pertumbuhantanaman jagung masih tersedia air dari curahan hujan.
Penanaman dilakukan dengan cara mengisi lubang tanam dengan satu benih jagung disertai dengan furadan 1 g tiap lubang. Tak lupa pada setiap lubang tanam ditutupi dengan jerami kering terlebih dahulu gres ditutup kembali dengan tanah.


D.    Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman jagung adalah proses yang penting, lantaran akan ikut menentukan hasil produksi dari kegiatan kita bercocok tanam jagung.


Kegiatan pemeliharaan tanaman jagung meliputi:


1.    Penyiraman
Cara yang paling gampang untuk memenuhi keperluan air bagi tanaman jagung adalah dengan menciptakan susukan air pada sekeliling lahan atau dari turunnya air hujan. Sebab, bila kita harus menyiram lahan yang begitu luas, akan cukup merepotkan.


Air bagi tumbuhan jagung dibutuhkan untuk:

  • Saat awal pertumbuhan yaitu untuk perkecambahan
  • Saat pembentukan tongko


Akibat kekurangan air adalah:

  • Biji lama/gagal berkecambah
  • Tongkol jagung menjadi kerdil


Cara penyiraman lahan tanaman jagung adalah sebagai berikut:

  • Pada tempat yang cukup air, penyiraman dilakukan dengan cara menyalurkan air pada susukan air antara barisan tanamannjagung.. tunggu hingga 3 jam, bila air masih sisa dalam sxaluran tadi, maka air harus dibuang.
  • Pada lahan yang kering, penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.
Waktu penyiraman tanaman jagung adalah:
  • setelah masa tanam jagung selesai, dengan tujuan biar biji jagung segera berkecambah.
  • Setiap hari satu kali tanaman jagung disiram selama satu minggu.
  • setelah istirahat, penyiraman kembali dilakukan sesudah ahad ke-4.
  • Saat pembentukan tongkol, tumbuhan jagung disiram sehari sekali biar tumbuh dengan sempurna.


Hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman tanaman jagung adalah:

  • Jangan menyiram tanaman jagung jika hari sudah hujan. Karena jikalau terlalu banyak air tumbuhan jagung bisa membusuk dan alhasil mati.
  • Penyiraman hanya dilakukan jikalau lahan kering saja.


2.    Penyiangan
Penyiangan ialah kegiatannmembuang rumput liar/pengganggu yang ikut tumbuh bersama tanamanjagung, yang sering disebut gulma.
Macam-macam rumput liar yang sering tumbuh dalam lahan jagung adalah:

  • Rumput teki
  • Alang-alang
  • Kaki/tapakmkuda
  • Meniran
  • Krokot


Cara penanggulanggan rumput liar atau gulma ini ialah dngan cara:

  • Langsung dicabut dengan tangan secara beramai-ramai.
  • Dengan menggunakan herbisida yaitu senyawa kimia yang digunakan untuk membasmi gulma.


3.    Pembubunan

Pembumbunan ialah penimbunan tanah pada sekeliling tanaman jagung. Caranya ialah sebagai berikut:

  • Pertama-tama kita bersihkan rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman jagung, dengan cara dicabut
  • Ambil hasil cabutan rumput liar tadi, dan timbun dengan tanah pada sekeliling tanaman jagung.


4.    Pemberian pupuk
Pemberian pupuk yanmg dimaksudkan disini ialah pemupukan  lanjutan, yaitu setelah tanaman jagungberumur 2 minggu, dengan cara ditaburkan pada larikan tumbuhan jagung
Pemberian urea juga diberikan setelah tanaman jagung berumur 40 hari, dengan tujuan menungkatkan jumlah dan kualitas tongko, jagung.


5.    Pemberian garam inggris
Tujuan sumbangan garam inggris pada tanaman jagung adalah untuk:

  • Menambah kesempurnaan pertumbuhan sruktur daun
  • Menambah kesempurnaan pertumbuhan tongkol jagung
  • Memperkuat daya tahan tumbuhan jagung dari serangan penyakit, mirip bulai

Cara sumbangan garam inggris pada tumbuhan jagung ialah sebagai berikut:

  • Larutkan garam inggris dalam air dengan perbandingan 4:1
  • Semprotkan pada cuilan daun tanaman
  • Lakukan penyemprotan setiap semnggu sekali selama 4 ahad berturut-turut.


6.    Pembuangan bunga jantan
Pembuangan bunga jantan pada tumbuhan jagung dilakukan pada saat bunga jantan keluar, tapi sebelum bunga mekar, jadi belum terjadi penyerbukan.
Tujuan pembuangan bunga jantan ialah untuk:

  • Pengalihan kekuatan/tenaga pada pembuatan tongkol
  • gar tongkol jagung menjadi lebih besar
  • supaya tongkol menjadi lebih banyak

Pembuangan bunga jantan dilakukan sesudah 40 hari penanaman, untuk tumbuhan jagung yang ditanam di dataran rendah. Sedangkan untuk tumbuhan jagung yang ditanam di dataran tinggi, pembungaan bunga jantan dilakukan sesudah 50 hari penanaman, lantaran perbedaan intensitas cahaya matahari yang diterima.


Cara pembuangan bunga jantan ialah sebagai berikut:

  • Goyang-goyangkan batang secara perlahan, jangan terlalu keras alasannya ialah sanggup merusak bunga,
  • Perhatikan pelepah daunnya, tunggu hingga pelepah daunnya melebar.
  • Jika pelepah daun sudah melebar, maka cavutlah tangkai bunga jantan pada tanman jagung dengan hati-hati.


E.    Pengendalian Hama dan Penyakit
Kegiatan pengendalian hama dan penyakit pada tumbuhan jagung dilakukan biar tumbuhan jagung tidak mengalami gangguan kesehatan, yang alhasil mengganggu hasil produksinya.
Pengendalian terhadap hama dan penyakit sanggup dilakukan dengan 2 cara, yaitu:


1.    Secara tradisional

  • Secara prosedur atau penanganan secara langsung.

  1. Ulat pribadi diambil dan dibasmi
  2. Tikus, dengan cara digeropyok beramai-ramai
  3. Burung dengan diketapel

  • Tanaman liar dengan disiangi/dicabuti secara langsung
  • Mengusir burung, dengan dipasang orang-orangan untuk menakuti dan pergi jauh supaya tidak memakan jagung.

  • Dengan penanaman secara serentak.
  • Dengan mengadakan rotasi tumbuhan biar terhimdar dari hama dan penyakit.

2.    Modern

  • Untuk mencegah serangan penyakit digunakan fungisida/senyawa kimia pembasmi jamur/fungi. Misalnya, manzate, DIthane, Antracol, Cobox, dan Vitigran Blue.
  • Untuk pengendalian hama digunakan insektisida/senyawa kimia pembasmi serangga/insekta, yang berbentuk cairan yang disemprotkan.

Misalnya, Diazinon 60 EC, Baycard 500 EC, HOpcin 50 EC, Klitop 50 EC, Mipcin 50 WP, Azodrin 15 WSC,
Sedangkan yang berupa butiran ialah furadan 3G, Dharmafur, dan Curater.


1.    Ulat daun (prodenia litura)
Gejala tumbuhan jagung yang diserang hama ulat daun ialah sebagai berikut:

  1. Ulat dau menyerang cuilan pucuk daun.
  2. Umur tumbuhan yang diserang ulat daun sekitar 1 satu bulan
  3. Daun tumbuhan bila sudah besar menjadi rusak.

Pencegahan dxengan penyemprotan insektisida folidol, basudin, diazinon dan agrocide dengan ukuran 1,5 cc dalam tiap 1 liter air.


2.    Lalat bibit

  1. Disebabkan oleh lalat bibit (Atherigona exigua)
  2. Gejala yang dialami tumbuhan jagung ialah ada bekas gigitan pada daun, pucuk daun layu, dan alhasil tumbuhan jagung mati.
  3. Pengendalian dengan menghembuskan HCH 5% pada saat berumur 5 hari. Atau pengobatan dengan penyemprotan insektisida Hostathion 40EC, sebanyak 2cc tiap liter air dengan volume semprotan 100 liter tiap hektar lahan jagung.


3.    Ulat agrotis

  1. Gejala yang dialami pada cuilan batang yang masih muda yaitu putus alhasil tumbuhan jagung mati.
  2. Agrotis sp. Melakukan penyerangan pada malam dan siang hari. Ada 3 macam ulat grayak/agrotis ini, yaitu:

  • Agrotis segetum, yang berwarna hitam, sering ditemukan didaerah dataran tinggi.
  • Agrotis ipsilon, berwarna hitam kecoklatan, di temukan di tempat dataran tinggi dan rendah
  • Agrotis interjection, berwarna hitam, banyak terdapat di pulau jawa 
3. Pengendalian ulat ini dengan insektisida Dursban 20 EC, dengan takaran 2 ml tiap 1 liter air. Tiap hectare sanggup digunakan 500 liter larutan

4.    Penggerek daun dan penggerek batang

  1. Bagian tumbuhan jagung yang diserang oleh ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis ialah ruas batang sebelah bawah dan titik tumbuh tunas daun tumbuhan jagung.
  2. Gejala tumbuhan menjadi layu.
  3. Penanggulangan dengan menggunakan insektisida Azodrin 15 WSC dengan takaran 30 liter dalam 10 liter air.


5.    Ulat tongkol (Heliothis armigera)

  1. Gejalanya sanggup dilihat dengan adanya bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan dalam tongkol jagung.
  2. Ulat tongkol menyerang/masuk dalam tumbuhan jagung melalui tongkol, gres memakan biji jagung.
  3. Pengendalian dengan penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau dengan menciptakan lubang bersahabat tanaman, diberi insektisida dan ditutup lagi.
  4. Dosis yang digunakan 10 gram tiap meter persegi.
  5. Sebaiknya dilakukan pada saat tumbuhan jagung masih berbunga, jangan menjelang panen, alasannya ialah sanggup membahayakan kita yang ikut memakan jagung lantaran residu dari insektisida tersebut.
  6. Penyakit pada tumbuhan jagung, yaitu:


1.    Hawar daun atau karat daun
Penyakit hawar daun dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
a.    Hawar daun turcicum

  • Gejala penyakit ini berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong, berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak menjadi besar dan berwarna coklat. Bentuk mirip kumparan, bila parah daun mirip terbakar.
  • Penyebab penyakit ini ialah Helminthos porrirum turcicum.


b.    Hawar daun maydis

  • Gejala yang dialami berupa bercak  coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun.
  • Bila parah sanggup hingga ke jaringan tulang daun yang alhasil jaringan sanggup mati.


c.    Hawar daun corbonum

  • Gejala berupa bercak coklat  muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang sanggup menyatu dan membunuh daun.
  • Penyebabnya ialah cendawan Dreschslera zeicola yang tumbuh di tempat yang dingin, bersuhu rendah, lembab dan di tempat dataran tinggi.
  • Pengendalian dengan fungisida atau dengan thiram dan karboxin, serta dengan pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55 derajat celcius.


2.    Bulai

  • Penyakit bulai pada daun jagung dikarenakan oleh cendawan  atau jamur sclerospora maydis
  • Gejala berupa daun tumbuhan jagung berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar dengan urat daun dan tampak kaku.
  • Pencegahan dengan sumbangan Ridomil 35 SD pada benih biar tidak tumbuh jamur pada biji jagung.


Tanaman jagung yang mengalami kekurangan zat masakan akan mengalami berbagaib gangguan antara lain:


1.    Kekurangan nitrogen (N)
Akibat kekurangan unsure Nitrogen ialah flora menjadi kerdil, kurus, dan daun berwarna hijau kekuningan. Akibat yang paling parah flora jagung tidak berbuah.


2.    Kekurangan fosfor (P)
Kekurangan Fosfor juga menimbulkan tumbuhan menjadi kerdil, daun agak ungu dan kaku. Pertumbuhan tongkol terganggu, sehingga barisan biji tidak teratur.


3.    Kekurangan kalium (K)
Gejala yang tampak ialah ujung cuilan bawah daun menguning dan mati. Tumbuhan menghasilkan buah yang kecil dan ujungnya runcing.


4.    Kekurangan Kalsium (K)
Kekurangan kalsium menimbulkan daun mudanya tidak muncul dari ujung tanaman, daun agak kaku, berwarna kuning kehijauan dan kerdil.


5.    Kekurangan Magnesium (Mg)
Tanaman jagung yang kekurangan magnesium, biasanya kerdil, cuilan atas daun berwarna kuning. Dengan bergaris-garis tak normal berwarna putih. Daun yang renta berubah warna menjadi ungu kemerahan pada cuilan tepid an ujung daun.


6.    Kekurangan sulfur (S)
Gejala yang tampak pada tumbuhan jagung yang kekurangan sulfur ialah seluruh daunnya berubah warna menjadi kuning, baik dari daun yang muda hingga yang tua. Gejala lain ialah badan tumbuhan jagung menjadi kerdil dan tidak/terlambat berbunga.


7.    Kekurangan Seng (Zn)
Gelala penyakit ini dilihat sesudah tumbuhan berumur 2 ahad yaitu pada tengah daun terdapat garis kuning sepanjang tulang daun, sedangkan cuilan tepi daun tetap hijau


8.    Kekurangan zat besi (Fe)
Gejala penyakit ini sanggup dilihat pada daun tumbuhan jagung cuilan atasnya hijau pucat hingga putih di antara urat-urat daun.


9.    Kekurangan tembaga (Cu)
Gejala penyakit ini muncul dengan diawali mengeringnya daun termuda, kemudian tumbuhan jagung menjadi kerdil dan daun yang renta mati.
Gejala yang lain ialah batang jagung menjadi lunak sehingga gampang bengkok atau roboh terkena angin.

0 Response to "Panduan Lengkap Cara Budidaya Jagung Yang Baik Dan Berkualitas"

Total Pageviews